Implementasi Proses Manajemen Risiko
Implementasi proses manajemen risiko
memerlukan perangkat pendukung mulai dari tingkat personal, tim, unit kerja (armada kapal dan cabang), Pengelola
Armada Kapal hingga tingkat perusahaan.
Perangkat pendukung implementasi proses
manajemen risiko tersebut di atas yang harus
diperhatikan antara lain:
·
Komunikasi lintas sektoral dalam
perusahaan terkait pencapaian visi dan misi
perusahaan.
·
Penerapan
prinsip-prinsip manajemen risiko di semua tingkat manajerial.
·
Penyediaan dukungan berupa sumberdaya manusia (risk officer) yang memiliki keahlian dalam mengelolan risiko di unit kerjanya masing-masing.
Penyediaan dukungan berupa sumberdaya manusia (risk officer) yang memiliki keahlian dalam mengelolan risiko di unit kerjanya masing-masing.
·
Peningkatan
kompetensi sumber daya manusia secara terprogram, termasuk penggunaan tenaga ahli dari luar perusahaan sesuai kebutuhan.
·
Kepastian
bahwa sistem pemberian penghargaan, pengakuan, dan sanksi juga
berlaku dalam pengelolaan risiko.
·
Koordinasi
kebersinggungan (interface) antara
praktek manajemen risiko dengan
manajemen mutu.
·
Pertimbangan risiko dan
penanganannya dalam penyusunan semua program
kerja dalam RKAP.
Implementasi
proses manajemen risiko
dilakukan berdasarkan suatu perencanaan pengelolaan risiko yang mencakup:
·
Penjelasan
mengenai profil armada kapal yang berhubungan dengan tuntutan persyaratan
standar operasional, karakteristik teknologi, dan persyaratan pendukung
lainnya.
·
Lingkungan
risiko yang meiputi kebijakan pengelolaan risiko, stakeholder dan tipologinya masing-masing
·
Kerangka
kerja penanganan risiko armada kapal yang berkaitan dengan defenisi yang digunakan, penanganan risiko saat ini, alokasi waktu,
elemen risiko dan perhitungannya,
tantangan dan hambatan, pembiayaan, dan
dokumentasi.
·
Aplikasi
tahapan proses mamajemen risiko mencakup pelaksanaan proses identifikasi risiko, asesmen, perencanaan dan pelaksanaan
tindakan penanganan serta pemanatauan dan kaji ulang.
·
Rencana lain
yang relevan mengenai aksi-aksi pendukung sebelum, selama, dan setelah aplikasi proses manajemen risiko,
antara lain rencana komunikasi
dan konsultasi, pelatihan tambahan dan sebagainya.
·
Ringkasan (summary) perencanaan pengelolaan
risiko.
Mengelola Risiko di Tingkat Personal
Perusahaan menyadari bahwa risiko, termasuk
risiko keselamatan, dapat menimpa setiap
individu dalam perusahaan dan secara langsung atau tidak langsung dapat berdampak pada risiko perusahaan. Setiap individu dalam perusahaan wajib mewaspadai setiap
tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan risiko, termasuk risiko
keselamatan, bagi dirinya, orang lain, maupun
bagi perusahaan. Setiap pimpinan wajib mendorong dan memastikan
bahwa setiap pegawai di lingkungan
kerjanya telah memahami dan mampu mengelola risiko sesuai kerangka pengelolaan risiko yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Perusahaan mendukung dan memfasilitasi setiap
individu agar memahami dan mampu
mengelola risiko yang dihadapinya.
Mengelola Risiko di Unit Kerja
Setiap unit kapal atau cabang pendukung
kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian kapal menyusun perencanaan
pengelolaan risiko sesuai konteksnya masing-masing yang sejalan dengan
perencanaan pengelolaan risiko perusahaan. Perencanaan
pengelolaan risiko pada unit kerja harus menjadi bagian dari program kerja unit
kerja yang bersangkutan. Pimpinan
unit kerja bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan perencanaan
pengelolaan risiko di unit kerja masing-masing.
Mengelola Risiko di Tingkat Perusahaan
Risiko perusahaan adalah akumulasi semua
risiko yang dikelola oleh setiap unit armada kapal dan cabang pendukung pendukung kegiatan pemeliharaan,
perbaikan dan pengoperasian kapal berkaitan dengan program kerja dengan nilai
tertentu yang signifikan (tangible
dan intangible) terkait
keputusan strategis. Pengelola Armada Kapal
bertanggung jawab terhadap perencanaan pengelolaan risiko armada kapal termasuk koordinasi,
kompilasi, analisis dan evaluasi untuk
memformulasikan risiko di tingkat perusahaan serta merekomendasikan langkah-langkah
tindakan penanganan risiko secara berkelanjutan kepada Direksi.
Analis Risiko
Armada Kapal (Fleet Risk Analyst)
Dalam pengaplikasian manajemen risiko armada kapal
dibutuhkan seorang atau lebih Analis Risiko Armada Kapal (Fleet Risk Analyst)
yang bertanggung jawab atas pengelolaan potensi risiko dan dampak terhadap
armada kapal. Analis Risiko Armada Kapal (Fleet Risk Analyst) melaksanakan
tugas dan kewajibannya dengan menggunakan sarana pengumpulan, pengolahan dan analisis
data kondisi setiap kapal dan memberikan prakiraan kemungkinan terjadinya
potensi risiko pada armada kapal dan memberikan rekomendasi langkah kebijakan
yang harus diambil oleh manajemen perusahaan. Dalam melaksanakan fungsi dan
tugas pokoknya, Analis Risiko Armada Kapal (Fleet Risk Analyst) bertanggung
jawab kepada Pengelola Armada Kapal (Fleet Director).
No comments:
Post a Comment