Thursday, 4 February 2016

Aplikasi Manajemen Risiko Dalam Pemeliharaan Kapal Bagian Ke 6

Implementasi Proses Manajemen Risiko
Implementasi proses manajemen risiko memerlukan perangkat pendukung mulai dari tingkat personal, tim, unit kerja (armada kapal dan cabang), Pengelola Armada Kapal hingga tingkat perusahaan.
Perangkat pendukung implementasi proses manajemen risiko tersebut di atas yang harus diperhatikan antara lain:
·                       Komunikasi lintas sektoral dalam perusahaan terkait pencapaian visi dan misi perusahaan.
·                       Penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko di semua tingkat manajerial.
· 
                      Penyediaan dukungan berupa sumberdaya manusia (risk officer) yang memiliki keahlian dalam mengelolan risiko di unit kerjanya masing-masing.
·                       Peningkatan kompetensi sumber daya manusia secara terprogram, termasuk penggunaan tenaga ahli dari luar perusahaan sesuai kebutuhan.
·                       Kepastian bahwa sistem pemberian penghargaan, pengakuan, dan sanksi juga berlaku dalam pengelolaan risiko.
·                       Koordinasi kebersinggungan (interface) antara praktek manajemen risiko dengan manajemen mutu.
·                       Pertimbangan risiko dan penanganannya dalam penyusunan semua program kerja dalam RKAP.
Implementasi     proses    manajemen    risiko    dilakukan    berdasarkan    suatu perencanaan pengelolaan risiko yang mencakup:
·                       Penjelasan mengenai profil armada kapal yang berhubungan dengan tuntutan persyaratan standar operasional, karakteristik teknologi, dan persyaratan pendukung lainnya.
·                       Lingkungan risiko yang meiputi kebijakan pengelolaan risiko, stakeholder dan tipologinya masing-masing
·                       Kerangka kerja penanganan risiko armada kapal yang berkaitan dengan defenisi yang digunakan, penanganan risiko saat ini, alokasi waktu,  elemen  risiko dan perhitungannya, tantangan dan hambatan, pembiayaan, dan dokumentasi.
·                       Aplikasi tahapan proses mamajemen risiko mencakup pelaksanaan proses identifikasi risiko, asesmen, perencanaan dan pelaksanaan tindakan penanganan serta pemanatauan dan kaji ulang.
·                       Rencana lain yang relevan mengenai aksi-aksi pendukung sebelum, selama, dan setelah aplikasi proses manajemen risiko, antara lain rencana komunikasi dan konsultasi, pelatihan tambahan dan sebagainya.
·                       Ringkasan (summary) perencanaan pengelolaan risiko.

Mengelola Risiko di Tingkat Personal
Perusahaan menyadari bahwa risiko, termasuk risiko keselamatan, dapat menimpa setiap individu dalam perusahaan dan secara langsung atau tidak langsung dapat berdampak pada risiko perusahaan. Setiap individu dalam perusahaan wajib mewaspadai setiap tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan risiko, termasuk risiko keselamatan, bagi dirinya, orang lain, maupun bagi perusahaan. Setiap pimpinan wajib mendorong dan memastikan bahwa setiap pegawai di lingkungan kerjanya telah memahami dan mampu mengelola risiko sesuai kerangka pengelolaan risiko yang ditetapkan oleh perusahaan.
Perusahaan mendukung dan memfasilitasi setiap individu agar memahami dan mampu mengelola risiko yang dihadapinya.
Mengelola Risiko di Unit Kerja
Setiap unit kapal atau cabang pendukung kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian kapal menyusun perencanaan pengelolaan risiko sesuai  konteksnya masing-masing yang sejalan dengan perencanaan pengelolaan risiko perusahaan. Perencanaan pengelolaan risiko pada unit kerja harus menjadi bagian dari program kerja unit kerja yang bersangkutan. Pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan perencanaan pengelolaan risiko di unit kerja masing-masing.
Mengelola Risiko di Tingkat Perusahaan
Risiko perusahaan adalah akumulasi semua risiko yang dikelola oleh setiap unit armada kapal dan cabang pendukung pendukung kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian kapal berkaitan dengan program kerja dengan nilai tertentu yang signifikan (tangible dan intangible) terkait keputusan strategis. Pengelola Armada Kapal bertanggung jawab terhadap perencanaan pengelolaan risiko armada kapal termasuk koordinasi, kompilasi, analisis dan evaluasi untuk memformulasikan risiko di tingkat perusahaan serta merekomendasikan langkah-langkah tindakan penanganan risiko secara berkelanjutan kepada Direksi.
Analis Risiko Armada Kapal (Fleet Risk Analyst)
Dalam pengaplikasian manajemen risiko armada kapal dibutuhkan seorang atau lebih Analis Risiko Armada Kapal (Fleet Risk Analyst) yang bertanggung jawab atas pengelolaan potensi risiko dan dampak terhadap armada kapal. Analis Risiko Armada Kapal (Fleet Risk Analyst) melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan menggunakan sarana pengumpulan, pengolahan dan analisis data kondisi setiap kapal dan memberikan prakiraan kemungkinan terjadinya potensi risiko pada armada kapal dan memberikan rekomendasi langkah kebijakan yang harus diambil oleh manajemen perusahaan. Dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya, Analis Risiko Armada Kapal (Fleet Risk Analyst) bertanggung jawab kepada Pengelola Armada Kapal (Fleet Director).

No comments:

Post a Comment